Hallo pencinta cerita sex wah saya admin blog ini uda lama bangat gak
posting cerita sex tebaru tapi saat ini saya hadirkan buat sobat cerita
terpanas khusus dewasa yang di bawah umur minggat aja ya kalau terjadi
apa-apa saya gak tanggung jawab oke. lanjut soba baca ceritanya – Hari
Senin itu adalah hari kerja pertama bagi Shinta. Saat itu Shinta
terlihat sedang sibuk di kantornya. Walau gajinya sebagai sekretaris
tidak seberapa besar tapi ia dengan senang hati melakoni profesinya itu.
Saat ia sedang menyiapkan beberapa arsip untuk diberikan kepada
supervisornya dalam laporan bulanan rapat sore nanti, tiba-tiba saja
perutnya terasa sakit tak karuan. Segera saja ia bangkit dari duduknya
menuju kamar kecil di ruang belakang kantornya.
Saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan atau gambar yang
menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita. Ia langsung masuk
saja. Namun.., begitu tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang pria
bertubuh atletis sedang pipis. Ups! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh
Shinta.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Shinta terkejut setengah
mati. Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ. Dan tanpa sengaja,
kedua mata Shinta terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting
celana panjang yang sedang dipegang sang supervisor. Ternyata batang
kemaluan si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka
tersipu memerah karena malu, Shinta membuang mukanya dan segera ingin
berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya dalam hati.
Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan emas itu.
Dengan sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke
tembok. “Shin.. sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan
tubuhmu.. Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang
paling perkasa adalah aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa
yang kamu dengar dari teman-teman..”
Mendengar itu Shinta kaget setengah mati. Ia tidak menyangka bahwa
supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang
demikian bejadnya. “Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian
Bapak ‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya?”
“Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah
melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar
membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak..,
tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta. “To..,
tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan
si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar,
38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana
sini.. Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai.
Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun
nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa
mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam
dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu.
Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana,
Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai
menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru
lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba
muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si
supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan
pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti
enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngangenin batang
kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.
Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh
celana dalam putih yang dikenakan Shinta… Dan si supervisor pun ikut
membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan
tanpa busana selembar benangpun. Si supervisor mengangkat kaki kanan
Shinta ke pingggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang
kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb..,
setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga
wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu. Shinta terbeliak kaget
merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya. Si
supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium
dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah. Ia pun
maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..!
Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai
terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya… Sakit perutnya
pun sudah terlupakan.
Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini
berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si
supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang
waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah
belakang kemaluan Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si
supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha
meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya
ke kewanitaan Shinta.
“Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian
saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang
penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta
meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu,
untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun
di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor
terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya
meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta
penuh kenikmatan.
Batang kemaluan itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah
berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga
menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu,
Shinta segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat
ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya.
Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan
lidahnya… oooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang
mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah
si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan
sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak
menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu..,
dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam
mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan semua
mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan
supervisor itu dengan lahapnya…
Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan
intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di hotel,
di rumah si supervisor (bahkan walau sang isteri sedang hamil).
Bagi pembaca wanita yang ingin merasakan apa yang Shinta rasakan seperti dalam cerita di atas, silakan hubungi saya secepatnya!
SUMBER : http://www.ceritadewasa.org/2013/01/cerita-sex-terbaru-ngentot-sekretaris.html
No comments:
Post a Comment